Blog Agus

 Setelah sukses mengantar  Eni naik motor  biarpun ending nya sedikit kikuk maka Agus sedikit menjaga jarak. Setelah seminggu tidak ngobrol suatu ketika Agus bertemu kembali dengan Eni di kantin kampus. Ia mencoba menyapa lebih dulu dan Eni tak disangka menjawabnya dengan baik. Agus yang awalnya pesimis jadi sedikit optimis. Ah, mungkin kemarin dia bete kali. Sejak itu Agus mulai sedikit mendekati. Gadis yang diincarnya sepertinya juga memberi hati dengan ngobrol ramah. Tapi ketika Agus mengajak untuk nonton bioskop ia menolak dengan alasan ada tugas kuliah. Bingung juga dia, sebenarnya Eni mau jadi pacarnya apa tidak sih. Akhirnya setelah sekian lama gundah Agus bertanya dari pada dipendam saja. " Hai Eni, lagi apa." Agak lama juga baru pesan WhatsApp nya dibalas. " Lagi belajar." Setelah chat basa-basi soal kuliah akhirnya Agus mulai nembak. "Eni, kenapa tiap chat sama kamu jantung ku berdetak ya. apakah itu cinta.  " " Mas, jantung berdetak itu tan

  Setelah diputuskan oleh pacarnya Rini karena  Ketahuan selingkuh  maka Agus mulai mencari pacar lain.  Salah satu bidikannya adalah Eni, salah satu mahasiswa cantik di kampusnya. Karena cantik itulah maka banyak yang menyukainya bahkan berharap jadi pacarnya, salah satunya Agus biarpun ia tahu banyak saingan. Kesempatan itu datang ketika Agus melihat Eni sedang duduk di halte bus menunggu kendaraan. "Eni, ayo aku antar kan." "Tapi rumah ku di desa sana mas Agus." "Tak apa-apa, kebetulan aku mau mampir ke rumah temen disana juga." Jawabnya padahal bohong. Akhirnya jadi juga Agus mengantar Eni pulang.  Dalam perjalanan Agus tidak langsung pedekate tapi bahas hal umum seperti pelajaran atau rencana setelah lulus kuliah. Eni menanggapi dengan senang. Tak terasa dua puluh menit berlalu dan akhirnya mereka tiba di tempat tujuan. "Makasih banyak ya mas." Kata Eni. "Ah, ngga apa-apa, demi kamu." Agus mulai melancarkan rayuan setelah melihat g

 Seperti biasa kalo habis pulang kuliah Agus suka main hape dulu di tempat parkir motor. Beberapa temannya sudah ada yang pergi. Tiba-tiba hapenya berbunyi. Ada pesan WhatsApp masuk. Ternyata dari Widya, salah satu teman kuliahnya. Ia menanyakan salah satu mata kuliah yang tadi ikuti, disebabkan ia sedang ada perlu sehingga tidak kuliah. Agus lalu menjelaskan secara singkat tapi mudah dipahami. "Wah, mas Agus pintar ya." "Ah enggak, biasa saja kok." Jawab Agus walaupun ia girang juga. Maklum Widya salah satu gadis cantik di kampus itu. "Mas Agus sudah punya pacar nih?" Ia mulai menanyakan hal pribadi. Wah, tentu saja Agus makin ge'er. "Lha, kenapa tanya begitu?" "Emang ga boleh ya?" "Boleh aja sih." "Jadi mas Agus sudah punya pacar kan?" "Belum Wid, kenapa sih tanya begitu.😅" Jawab Agus ngarep. Wah, jangan-jangan dia... "Bener nih?" "Bener kok, aku belum punya pacar." "Ya udah