Bertemu penumpang baik hati

 


"Gus, kamu mau ke kampus ngga?" Tanya Toni sama temannya yang baru pulang naik motor.

"Iya dong, tapi bentar ya aku ngaso dulu." Jawab Agus lalu membuka helmnya.

Temannya kaget." Wah, baru cukur nih Gus, tapi kok gundul gitu sih."

Yang ditanya nyengir." Biar awet ngga sering cukur Ton. Lumayan setengah tahun sekali cukur nya."

"Kok lemes gitu sih."

"Lagi puasa Senin - Kamis, siapa tahu nanti dapat cewek." Agus memang sedang puasa, tapi alasan sebenarnya ingin irit.

Temannya hanya geleng-geleng kepala saja.

Baru mereka berdua jalan naik motor, tiba-tiba kok oleng. Ketika pemuda itu menengok ternyata ban nya kempes.

Akhirnya Toni pergi naik angkot duluan.

Sementara Agus menunggu tapi sayangnya.

"Mas, ini ban nya sudah banyak banget tambalan nya, sebaiknya diganti ban baru saja ya."

Pemuda itu menghitung, memang sudah ada empat tambalan. Akhirnya ia putuskan untuk pulang saja bawa motornya karena uangnya tak mencukupi untuk bayar ban dalam baru, kebetulan belum terlalu jauh dari kost.

Buru-buru ia menuju ke halte agar tidak ketinggalan angkot atau bus. Halte sendiri ternyata penuh dengan orang-orang yang hendak bepergian juga.

"Silahkan duduk mas." Seru seseorang ketika melihat pemuda itu yang kembang kempis karena habis lari-lari, mana mukanya pucat pula.

Agus duduk saja.

Tak lama kemudian metro mini yang ia cari lewat. Buru-buru ia naik agar tidak ketinggalan.

Tapi sayangnya kendaraan roda empat itu juga sudah penuh sesak dengan penumpang, baik yang mau kuliah maupun yang hendak bekerja atau keperluan lain.

Agus maju ke tengah bus sambil sedikit sempoyongan, maklum sedang puasa mana cuaca agak panas lupa sehingga kepala botaknya sedikit berkeringat. Mukanya agak pucat.

Saat ia sedang asyik berdiri, tiba-tiba seorang anak muda seumur dengannya berdiri.

"Mas, duduk saja di tempatku."

"Ah ngga usah mas, aku kuat berdiri kok." Pemuda itu menolak karena tak enak.

"Ngga apa-apa mas, silahkan saja." 

Karena di desak plus ia juga agak lemas maka iapun mengalah duduk di bangku nya, ternyata masih banyak orang yang baik hati. Apa ia tahu sedang puasa ya.

"Mas, sudah stadium berapa?" Pemuda itu bertanya sopan.

Anjir, ia dikira sakit kanker.

Komentar

  1. Balasan
    1. Harusnya Agus sekalian open donasi ya kayak Agus 1,5m.😂

      Hapus
  2. Wkwkk..gara"gara pucet pasi wajahnya di kira sakit kangker 😁, koq nelongso yo...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Udah gundul mukanya pucat pula.😂😂😂

      Tapi untungnya Agus dapat tempat duduk.😁

      Hapus
    2. Alhamdullilah ketemu orang baik...walo dugaannya gak enak 😬

      Hapus
    3. Orang baik tapi kalo tersakiti bisa jadi orang jahat.😂😂😂

      Hapus
  3. kirain saya aja yg mikir cukur gundul biar hemat uang saku wkwk

    tapi ya sekarang lebih hemat lagi sih, rambut saya digondrongin haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mas, sekalian gondrong saja ya, setahun sekali sampo nya.😁

      Hapus
  4. Sesuai namanya Agus, Agak Gundul Sedikit hehehe...

    BalasHapus
  5. Tumben si agus ngga bikin ulah, apa dia udah insyaf.. wkwkwk

    Pantes aja, ternyata oh ternyata.. wkwkwk.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kayaknya kemarin habis minum obat makanya ngga bikin ulah.😂

      Hapus
    2. Oh, pantesan tapi kayaknya lebih bagus kalau Agus selalu bikin ulah deh biar ngga dikira sakit parah, paling cuma dikira bocor alus aja..wkwkwk

      Hapus
    3. Paling nanti kalo obatnya habis bocor Alus lagi.😭

      Hapus
  6. Masih banyak orang yang baik hati Mas. Tapi sepertinya semakin jarang deh...
    Jadi dikiranya lagi sakit makanya dikasih tempat duduk ya?
    Tapi gak apa-apa. Tetap masih ada orang yang baik hati...

    Salam,

    BalasHapus
  7. hahaha Agus gak sekalian minta donasi gus buat beli ban baru wkwk

    BalasHapus
  8. Saatnya nama Agus pun bisa menjadi teladan yang baik. Berita miring tentang kelakuan Agus yang sudah viral itulah hanyalah ulah oknum walau banyak oknumnya 🤭

    BalasHapus
  9. Agus yang ini apa sama dengan Agus Salim yang dapat uang miliaran ya?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menunggu pecel lele

Cerita serem tukang ojek

Hadiah ulang tahun dari Eni