Postingan

Cuci baju malam hari

 Karena siang hari kuliah dan sorenya kadang ngojek maka Agus hanya punya waktu untuk mencuci baju pada malam hari.  Tempat kostnya sebenarnya tidak terlalu jauh dari tempat binatu atau jasa mencuci pakaian, cuma biar irit biasanya Agus kerjakan sendiri. Seperti saat ini, setelah pulang kuliah maka pemuda itu segera merendam bajunya yang sudah menumpuk karena tiga hari tidak dicuci. Tempat cucinya sendiri ada di belakang agak jauh dari tempat kost. Maklum kost murah jadi dipisah. Ya tidak jauh amat sih, hanya berjarak 20 meter saja dimana ada sumur di sana. Setelah merendam pakaian maka ia balik lagi ke tempat kost. Biasanya ia rendam selama 15 sampai setengah jam barulah di kucek, tapi karena keasyikan  ngobrol di grup WhatsApp  maka setengah sembilan malam baru ia ingat. Biasanya kalo sedang mencuci ada penghuni kost lain yang ikut datang, baik untuk mandi maupun ataupun buang air besar. Tapi sial, kali ini hanya sendirian. Tempat cucinya cukup bersih dan terang karena ada lampu LED

Obrolan iseng di grup WhatsApp

 Selain grup WhatsApp yang berisi para mahasiswa dan dosen untuk mengajar, Agus juga ikut grup WhatsApp lagi yang isinya sesama mahasiswa terutama yang satu frekuensi. Nama grupnya obrolan iseng karena memang di grup itu jarang bahas hal penting. Namun yang aktif di grup tersebut paling hanya Agus, Feri, yang kemarin  bayarin bukber , dan Toni. Yang lain paling hanya sesekali bahkan ada yang masuk doang tidak pernah nimbrung.  Maklum grup itu isinya hanya 8 orang doang, padahal feri sudah nyaranin tambah tiga lagi biar bisa bikin klub sepakbola sekalian. Seperti sore ini Agus curhat masalah  panggilan mbak  di salah satu pelanggan gojek nya. "Eh, kalian kalo manggil cewek yang tidak dikenal apa sih?" Agak lama menunggu sampai akhirnya Toni terlihat mengetik pesan. "Ya tergantung umurnya sih. Emang kalo kamu kemarin manggil apa?" "Mbak, soalnya dia terlihat lebih tua dariku. Eh dia komplain tidak mau dipanggil mbak?" "Ya wajar lah Gus kamu ngga dapat p

Di ajak jalan-jalan

 Biasanya kalo senggang Agus kadang ngojek untuk menambah penghasilan tapi hari ini ia malas goleran di kontrakan saja.  Tiba-tiba hapenya berbunyi, ternyata pesan WhatsApp dari cewek yang di incarnya, buru-buru ia membukanya. "Mas Agus, bisa temenin Eni ngga ke mall." "Tentu saja bisa." Jawabnya bersemangat. 15 menit kemudian ia sudah sampai di depan rumah nya. Eni sudah menunggu manis dengan pakaian yang rapi. Hati Agus tentu saja berbunga-bunga. "Kita kemana?" "Kesini mas." Jawab gadis manis itu sambil menyebutkan nama sebuah mall yang cukup ramai di kota-nya. Agus segera menjalankan motor roda dua nya dengan segera setelah gadis itu naik. Mereka ngobrol dengan ceria membuat Agus tambah senang. Di pusat perbelanjaan itu Eni berkeliling dari lantai satu ke lantai lainnya. Ia membeli beberapa baju dan juga skincare. Akhirnya setelah satu jam Eni mengajak Agus untuk makan di food court. Tentu saja Agus tambah senang walaupun dalam hati ia menerka

Lagi puasa

 "Gus, kamu mau ngga sore nanti bukber?" Sebuah pesan WhatsApp masuk ke hape Agus ketika ia sedang main game. Pemuda itu segera membalas. "Oke Feri, bukber nya dimana?" " Di lesehan alun-alun saja, bareng teman-teman lain, sekalian malam mingguan. Jadian kamu sama Eni?" "Enggak Fer. Masih jomblo." "Sabar Gus, siapa tahu nanti di alun-alun dapat pacar." Jam 5 lewat setelah mandi dan sholat ashar anak muda itu langsung ngebut ke alun-alun kota, yang jaraknya hanya 15 menit dari tempat kost, cuma karena ramai ia sampai agak lama. Ternyata teman-teman kuliahnya sudah pada ngumpul. Total ada 6 orang dengan Feri sebagai ketua nya, lebih tepatnya yang bayarin. Seperti biasa, mereka ngobrol sambil menunggu waktu berbuka  Saat sedang asyik ngobrol, tiba-tiba seorang emak-emak datang sambil membawa baskom kecil. "Mas, sedekah nya mas, dari pagi ibu belum makan." Agus langsung nyeletuk." Yah, kan emang lagi puasa Bu." Teman-tem

Jadi tukang ojek

Gambar
  Sebagai mahasiswa Agus tidak hanya mengandalkan kiriman uang dari orang tua di kampung. Selain kasihan pada bapaknya yang hanya kerja di pasar sebagai pedagang kecil, pemuda berusia 20 tahun ini juga nyambi sebagai tukang ojek online atau Go-Jek. Biasanya pekerjaan itu ia kerjakan di waktu senggang, bisa pulang kuliah atau saat libur. Seperti hari Minggu ini, jam 7 pagi setelah sarapan ia langsung online agar dapat penumpang. Biarlah sekarang banyak potongan tidak seperti 4 tahun lalu, yang yang penting ada pekerjaan tambahan. Setelah menunggu setengah jam akhirnya ada orderan juga. Seorang wanita minta diantar ke sebuah apotek. Segera saja ia mengantar penumpang itu. Sepertinya ia bekerja sebagai apoteker. Usianya sebaya dengan kakaknya yang di kampung. Selesai diantar ia membayar dengan gopay. Alhamdulillah dapat bayaran pertama. Lama ditunggu tidak ada penilaian. Agus segera DM dia. "Maaf mbak, minta bintang nya dong, makasih." Agak lama barulah DM tersebut di balas. &qu

Menunggu pecel lele

 Setelah temannya Tony pergi maka Agus yang perut nya sudah keroncongan keluar rumah untuk membeli makanan. Beruntung ia tinggal di kost yang banyak orang berjualan. Biasanya Agus  beli bakso  atau mie ayam tapi kali ini ia ingin pecel lele saja. Maklum sudah sering makan dua jenis makanan itu, tentu saja bosan. Agus lalu keluar kost jalan kaki. Maklum sebagai mahasiswa yang hanya mengandalkan kiriman uang dari kampung ia harus hemat. Ada sih motor tapi sengaja biar irit bensin, lagian jalan kaki lebih sehat bukan. Ternyata warung Lamongan yang ia tuju lagi cukup ramai, mungkin karena habis gajian. Agus lalu memesan satu nasi goreng. "Tunggu ya mas, aku selesaikan yang lebih dulu pesan." Agus mengangguk. Pemuda itu lalu cari tempat duduk. Kebetulan ada sebuah kursi yang masih kosong. Segera saja ia duduk di situ. Di depan mejanya ada seorang gadis yang juga sepertinya sedang menunggu pesanannya. Ia tampak asyik bermain hape. Wajahnya cantik juga sehingga pemuda itu agak terta

Chat ngga di balas

Gambar
 Sepulang kuliah maka Agus seperti biasa jalan jalan untuk menghilang penat karena rutinitas.  Sudah jalan-jalan sambil lihat pemandangan tapi hati Agus masih galau juga karena  kepikiran sama Eni  pacarnya, eh calon pacar ding. Ia akhirnya rebahan di kasur sambil scroll hape ngga jelas. Tony temannya satu kost nyeletuk. "Kenapa Gus?" "Ini Ton, lagi nunggu balesan chat dari Eni." "Udah, ngga usah ngarep sih Eni. Kan masih banyak cewek yang lain. Ingat kata kang parkir." "2000 ya." "Wkwkwk, bukan yang itu. Setelah basa basi tentang cewek lain terutama teman Tony yang menurut nya cakep maka ia to the point. "Gus, bisa bantu enggak?" "Bisa, bantu apa sih?" "Tolong tambahin 100 ribu dong. Ini nomornya 0895-1255-4343." "Oke. Tunggu sebentar ya." Agus mengambil hapenya sebentar. Tak lama kemudian. "Ini hasilnya Ton." "Bukan itu, maksudnya isi nomor Dana gue Gus." Tukas Tony kesal. Setelah